"kumpulan Cerita Dewasa paling seru" cerita seru 17+ "Cerita Porno terbaru" Kali ini warna-xp akan berbagi cerita dewasa paling seru, cerita panas , cerita dewasa hot, cerita bugil, vidio sexs paling seru yang berjudul "Cerita ngentot kenalan Baru". Cerita ini khusus buat teman-teman yang pingin tau kisahnya dan khusus untuk umur 18+. Cerita ngentot ,dan  kumpulan cerita sexs ini lumayan Hot dan lumayan membuat Konak. untuk lebih jelasnya bisa disimak cerita dewasa terbaru di bawah ini. Cerita sexs ini hanyalah fiksi belaka, Nama, Foto sexs, Model hot, artis telanjang dan Tempat kejadian dalam cerita dewasa ini hanya Fiksi Belaka.



Aku tidak tahu bagaimana aku bisa terpikat dengan wanita ini. Semuanya bermula pada saat aku membuka emailku dan menerima salam perkenalan dari seseorang yang bernama Pipit. Hampir setiap hari aku menerima email darinya.

Setelah berjalan 2 bulan, hubungan di dunia maya tersebut semakin erat. Hingga dia berani mengirimkan foto dirinya yang separoh telanjang walaupun bagian wajahnya dihitamkan. Pipit memberitahu itulah dirinya. Kerana wajahnya dihitamkan, aku tidak tahu siapa dia sebenarnya. Setiap melihat fotonya terbayang tubuh montok yang mulus, susu yang bulat besar dan montok dengan pentilnya yang berwarna coklat kemerah-merahan itu membuat nafsu birahiku naik.

Pipit pun mulai berani menceritakan hal peribadinya kepadaku terutama kehidupan sex bersama suaminya. Katanya dia merasa kesepian karena semenjak suaminya menduduki jabatan dikantornya, suaminya asyik dengan tugas kantornya. Dia jarang mendapatkan nafkah biologis dari suaminya. Dan kalaupun dapat, dia belum pernah mendapatkan kepuasan saat berhubungan sek dengan suaminya, karena begitu suaminya menginginkannya biasanya suaminya langsung menyetubuhi dirinya dan setelah suaminya menyemprotkan pejunya, suaminya langsung tidur tanpa menghiraukan dirinya. Apakah sudah mendapatkan kepuasan atau belum.

Menginjak bulan ketiga hubunganku dengan Pipit, aku dikejutkan dengan sebuah email dari Pipit,

“Bang... pingin sekali Pipit merasakan kenikmatan dalam bersetubuh.
Namun rasanya mustahil itu dapat Pipit peroleh dari suamiku.
Karena dia sibuk dengan urusan kantornya.
Kalau lihat foto Abang,
Abang pasti sanggup memberikan kepuasan yang Pipit inginkan.
Apa mungkin hal itu terjadi, Bang?????
Ah kayaknya Pipit terlalu banyak berharap???
Namun Pipit yakin suatu saat harapan itu pasti terwujud.”


Email tersebut sangat menggangu pikiranku selama berhari-hari. Apalagi kalau membayangkan bentuk tubuh Pipit yang sangat menggiurkan. Email itupun kemudian aku balas,

“Pit... sebenarnya Abang pun juga menginginkan hal itu.
Setiap melihat foto Pipit, Abang selalu terbayang akan keindahan tubuh Pipit,
Sehingga nafsu birahi Abang bangkit menggelora.
Abang jadi tersanjung dengan ajakan Pipit.
Tapi gimana aku dapat mewujudkan harapan kamu???
Siapa kamu sebenarnya aku pun tidak tahu???
Harapan Abang Pipit dapat memberitahukan jati diri Pipit yang sebenarnya.
Sehingga Abang dapat mewujudkan harapan Pipit.....


Aku berharap saat itu juga Pipit membalas emailku, namun hingga hampir 1 bulan ternyata Pipit belum juga membalas emailku tersebut, hingga suatu hari ada email masuk dari Pipit

“Bang... Pipit akan kasih tahu siapa sebenarnya Pipit.
Tapi syaratnya Abang harus berjanji tidak akan menyebarkan dan memberitahukan identitas diriku kepada siapapun.
Pipit percaya Abang dapat menjaga kerahasiaan itu...
Ini nomor HPku 0856xxxxxxx”


Dibawah kata2 tersebut ada sebuah foto terbaru Pipit. Alangkah terkejutnya aku saat melihat foto tersebut. Ternyata Pipit adalah Siska... teman satu kantor dan satu bagian denganku. Siska adalah juniorku. Dalam hati aku memujinya betapa selama ini dia dapat menyembunyikan identitas dirinya walau setiap hari bertemu denganku, sehingga akupun tidak tahu bahwa dia adalah Pipit kekasihku di dunia maya.

Saat jam pulang kantor aku sengaja menghampirinya, dan tampak dia terkejut melihat aku sudah berdiri didepan meja kerjanya.

“Sis..., mau pulang bareng?” ajakku

Siska sepertinya tidak percaya dengan ajakanku, dengan agak ragu dia menjawab,

“Boleh juga nih... lumayan ngirit ongkos taxi...”

Akhirnya dengan mengendarai mobilku aku dan Siska menjelajahi jalanan ibu kota yang masih macet. Diperjalanan Siska sempat menanyakan nomor HPku yang kemudian disimpannya nomor HPku tersebut dalam HPnya.

Aku tawarkan pada Siska gimana kalau sebelum pulang kerumah masing2 cari tempat makan dulu dan ternyata Siska menyetujui ajakanku tersebut. Kamipun akhirnya masuk salah satu restoran dan pada saat makan tersebut, dengan hati2 aku bertanya pada Siska,

"Sis, kamu serius dengan ajakan kamu diemail tempo hari kepadaku?" tanyaku.

"Menurut Abang gimana? Abang sendiri berani gak menerima tantangan dariku?” jawab Siska sambil tangannya mengetikkan pesan singkat di HPnya. Tak berapa lama HPku berbunyi pertanda ada sebuah SMS masuk dan begitu aku lihat ternyata SMS dari Siska. Sambil tersenyum aku baca SMS tersebut,

“Bang, jujur setiap ketemu Abang di kantor aku selelu membayangkan enaknya disetubuhi Abang!! Abang adalah harapan bagi Siska untuk mewujudkan kenikmatan yang telah lama hilang dari Siska. Kalau Abang mau malam ini kita kerumah Siska mumpung suami Siska lagi dinas luar kota."

Seakan gak percaya dengan SMS tersebut, aku tatap wajah Siska,

"Ke rumahku yuk Bang?" ajak Siska sambil membersihkahkan sisa makanan dimulutnya tanpa menunggu jawaban dariku. Siska memanggil pelayan restoran dan meminta bill dan membayarnya segera setelah bill itu diterimanya. Bagai kerbau dicocok hidungnya aku menurut saja ketika Siska mengajak kerumahnya.

Diperjalanan aku masih bingung dengan kenekatan Siska. Rupanya dorongan nafsu telah mengalahkan akal sehat Siska. Rasanya aku gak sabar ingin segera sampai dirumah Siska dan menikmati tubuh montok Siska yang selama ini selalu aku bayangkan. Ternyata malam ini apa yang aku bayangkan selama ini akan terwujud.

Begitu tiba dirumah Siska, Siska bergegas turun dari mobilku dan membukakan pintu pagar serta menyuruhku agar memarkir mobilku dihalaman belakang agar gak kelihatan orang dari jalan. Kemudian Siska membuka kunci pintu rumahnya dan menghilang dibalik pintu.

Selesai memarkirkan mobilku akupun bergegas masuk rumah Siska dan begitu pintu terbuka, tertegun aku seketika melihat tubuh Siska yang hanya ditutup baju tidur tipis warna putih merek Victoria Secret dan tanpa BH dan CD sehingga bagian susu dan selangkangannya terlihat jelas. Tampak susunya yang bulat besar dan montok menggantung indah dengan pentilnya yang berwarna coklat ke-merah2an sama seperti yang terlihat difoto yang pernah dikirimkan kepadaku. Sedangkan bagian selangkangannya terlihat bagian no noknya ditutupi bulu jem but yang hitam lebat, kontras dengan warna kulit pahanya yang putih mulus. Bagian itulah yang selama ini belum pernah aku lihat, sehingga begitu melihat bagian tersebut akupun berdecak kagum,

“Sempurna...” batinku.

Dengan senyuman manis Siska memelukku. Aku segera membalas pelukannya. Aku menyentuh pipinya dengan hidungku. Licin dan lembut. Per-lahan2 aku mengucup bibirnya. Kemudian mulai mengulum lidahnya dan menghisapnya perlahan-lahan sambil merangkul lehernya.

Susu Siska yang besar dan montok terasa mengganjal didadaku saat aku semakin merapatkan badanku. Rangkulan aku longgarkan agar tanganku dapat meremas-remas susunya. Namun belum sempat menyentuh susunya, tanganku dipegangnya dan ditariknya tanganku sambil berjalan menuju kedalam kamarnya.

Menyadari hal itu akupun segera menggendong Siska sambil mulutku mengulum bibirnya hingga sampai ke dalam kamarnya. Sesampainya dikamar aku rebahkan Siska di atas kasur yang empuk. Aku berbisik telinganya,

"Malam ini, kamu akan merasakan kembali kenikmatan yang telah lama tidak kau rasakan..... Aku akan memenuhi harapan kamu.....!!!".
Sambil terus berciuman tanganku mulai menjalar di dada Siska. Terasa susu Siska yang besar dan montok, memang padat dan kencang. Aku meremas-meremas susunya sambil mengulum lidahnya. Siska membalas kulumanku.

Setelah puas berkuluman dan remas-meremas, aku terus melepaskan baju tidur Siska agar tidak ada lagi yang menutupi keindahan tubuhnya. Kini dari dekat aku dapat melihat betapa indah tubuhnya yang berkulit putih mulus itu. Aku terus menjilat telinga dan seluruh tubuhnya.

"Aaaahhhhhhhggggghhhhhh...” Siska mengerang manja. Siska berusaha melepaskan pakaianku... hingga yang tersisa tinggal cdku saja.

Tak sabar rasanya aku untuk menjamah daging mentah yang terhidang didepan mata....
Kemudian tanganku meremas kedua susu Siska yang kenyal dan montok itu. Kulihat pentil susu Siska yang berwarna coklat kemerahan sudah menegak. Dengan rakus aku hisap susunya. Mula-mula sebelah kiri dan yang sebelah lagi kuremas-remas. Setelah puas aku hisap susu yang sebelah kiri, aku pindah ke susu sebelah kanan. Tampak Siska sudah makin terangsang. Dia merintih dan menggeliat antara geli dan nikmat.

"Mmmm ..mmm enak Bang ...!!," erangnya perlahan.

Aku terus menghisap kedua pentil susu Siska bergantian... Siska menggeliat lagi.
"Mmmm sedappp Bang... terus Bang ... ", Siska semakin mendesah tak karuan saat hisapan mulutku makin kuat pada susunya.

"Aawww....nnggggggg... Bang!!", Siska mengerang dan kedua tangannya memegang kain seprai dengan kuat.

Aku semakin menggila... tak puas dengan menghisap, mulutku mulai menjilati kedua susunya secara bergantian. Seluruh permukaan susunya basah. Ku-gigit2 pentil susunya sambil meremas-remas kedua susu Siska yang gede dan montok itu.

"Ooohhh oouwww tambah enak Bang", erangnya.

Aku tak peduli. Siska menjerit kecil sambil menggeliat ke kiri dan kanan, sesekali kedua jemari tangannya memegang dan meremas rambutku... Kedua tanganku tetap meremas susu Siska sambil menghisapnya.
Didalam mulut, pentil susunya ku-pilin2 dengan lidahku sambil terus menghisap. Siska hanya mampu mendesis, mengerang, dan beberapa kali menjerit perlahan ketika gigiku menggigit lembut pentilnya. Beberapa tempat di kedua bulatan susunya nampak berwarna kemerahan bekas hisapan dan garis2 kecil bekas gigitanku.

Setelah cukup puas menghisap susu Siska, bibir dan lidahku kini merayap turun ke bawah. Kutinggalkan kedua susu Siska yang basah yang penuh dengan tanda merah bekas gigitan dan hisapanku yang cukup jelas terlihat.

Lidahku mulai menjilati perutnya, Siska mulai meng-erang2 kecil keenakan, bau keringat tubuhnya menambah nafsuku semakin memuncak. Kucium dan kubasahi seluruh perutnya yang putih mulus itu dengan air liurku.

Aku turun kebawah lagi... dengan cepat lidah dan bibirku yang tak pernah lepas dari kulit tubuhnya itu telah berada diatas bukit no noknya yang indah. Tampak bulu-bulu jembutnya yang lebat itu telah basah oleh cairan no noknya. Tampaknya Siska sudah sangat terangsang akibat ulahku.
Perlahan-lahan jilatanku turun ke lututnya kemudian naik lagi ke pangkal paha. Aku berhenti menjilati pangkal pahanya kemudian kusibakkan bulu2 jembut Siska yang lebat yang menutupi bukit no noknya sehingga terpampanglah belahan no noknya yang sudah sangat basah.

"Buka sayangg ...", pintaku agar dia merenggangkan kangkangannya.

"Oooh...” Siska hanya merintih perlahan saat aku melebarkan kangkangannya. Kelihatannya dia sudah sangat terangsang...

Aku letakkan kepalaku tepat diatas selangkangan Siska. Siska membuka kedua belah pahanya lebar-lebar... Wajahnya yang manis kelihatan kusut dan rambutnya tampak acak2an. Kedua matanya sayu memandang ke-langit2, menikmati apa yang telah lama hilang dalam hidupnya. Bibirnya basah merekah indah sekali.

Aku tersenyum, sebentar lagi aku akan merasakan kenikmatan yang kuidamkan selama ini... menyetubuhi tubuh montok Siska yang selama ini selalu aku bayangkan. Kunikmati sesaat keindahan no nok Siska. Bibir no noknya yang tadi tertutup oleh lebatnya bulu jembutnya, kini tampak merah merekah. Aahhh betapa nikmatnya jika nanti kon tolku dapat memasuki lubang no nok tersebut.

Siska menekan kepalaku agar lebih dekat keno noknya. Hidungku terbenam diantara kedua bibir no noknya yang empuk dan hangat. Kuhirup se-puas2nya bau no nok yang khas itu, sementara bibirku menjilat bagian bawah bibir no noknya dengan penuh bernafsu. Aku jilati no noknya dengan mulutku, sementara kedua tanganku meremas bokongnya yang padat bulat dan montok dengan gemas.

Siska men-jerit2 merasakan kenikmatan yang tak terkira, tubuhnya menggeliat hebat dan terkadang megelinjang kencang, beberapa kali kedua pahanya menjepit kepalaku yang asyik menjilati bibir no noknya.

"Mmmm... ohh... hgggghhhh... nikmat Bang, jilat 1t1l Siska Bang." Siska mengerang, merintih dan merengek manja agar bagian 1t1lnya segera aku jilati.

Kedua tangannya bergerak meremas rambutku, sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya. Terkadang bokongnya dinaikkannya sambil mengejang nikmat, terkadang digoyangkan bokongnya seirama dengan jilatanku pada no noknya.

"Oouhhh... yaahh... yaaahah... huhuhu... huhuhu... Jilat 1t1lnya Bang, ayo jilat 1t1lnya lagi!!", Siska makin kuat merintih begitu 1t1lnya aku jilati. Terkadang Siska seperti menangis... mungkin tidak berdaya menahan kenikmatan yang dirasakan pada no noknya. Tubuhnya menggeliat hebat dan kepala Siska berpaling kekiri dan kekanan dengan cepat, mulutnya mendesis dan mengerang tak karuan.

Aku makin bernafsu melihat reaksinya. mulutku semakin buas, dengan nafas tersengal-sengal kulebarkan lagi bibir no noknya dengan jemari tangan kananku sehingga terlihat jelas bagian dalam no nok Siska berwarna merah sudah sangat basah oleh cairan kenikmatannya.

Kuusap dengan lembut bibir no noknya. Kemudian lalu per-lahan2 aku jilati belahan no nok Siska yang tampak merah merekah yang sudah sangat basah. Dibagian atas no noknya 1t1lnya yang besar berwarna kemerahan tampak semakin tegak dan membesar pertanda Siska dalam kondisi yang sangat terangsang.

Kujulurkan lidahku dan kembali menjilati 1t1lnya yang besar itu. Siska menjerit keras sambil kedua kakinya menyentak-nyentak ke bawah. Siska mengejang dengan hebat...

Dengan gemas aku memegang kedua belah pahanya dengan kuat lalu kulekatkan bibir dan hidungku diatas celah kedua bibir no noknya, kujulurkan lidahku keluar sepanjang mungkin lalu kusapukan lidahku diatas bibir no noknya secara berulang ulang sambil sesekali aku cucukan lidahku kedalam lubang no nok yang telah begitu basah.

"Hgggghgggh...hhghghghg...ssssshsh!!!" Siska menjerit keenakan dan mendesis panjang dengan perlakuanku itu.

Tubuhnya kembali mengejang... bokongnya diangkat-angkat keatas sehingga lidahku dapat menyelusup masuk kedalam lubang no noknya dan men-jilat2 1t1lnya... Tiba-tiba kudengar Siska seperti terisak dan kurasakan adanya lelehan hangat singgah ke bibir mulutku. Aku terus menjilati 1t1lnya hingga tubuh Siska terkulai lemah dan akhirnya bokongnya pun jatuh kembali ke kasur. Siska telah mencapai orgasmenya akibat perlakauan lidahku pada no noknya. Untuk pertama kalinya Siska mendapatkan kembali kenikmatan syurga dunia setelah sekian lama hilang dalam kehidupannya. Siska terus mengerang menghayati kenikmatan tersebut.

Seer… seeerrr… seeeerrrr cairan hangat terus meleleh keluar dari lubang no nok Siska. Celah no noknya kini tampak lebih merah. Selangkangannya nampak basah penuh dengan air liur bercampur lendir yang kental orgasmenya. Sluurp.... sluuuurrp... sluuuurrrp… aku jilat seluruh cairan yang
terus keluar membasahi permukaan bukit no noknya itu.

"Ooohh... Siska keluar Bang ........!!!" erang Siska sambil tangannya menekan kuat2 kepalaku keselangkangannya sehingga mulut dan hidungku menempel ketat dicelah no noknya. Kurasakan celah no nok Siska ber-denyut2. Siska benar2 telah mendapatkan kenikmatan yang maha dasyat diorgasmenya yang pertama akibat ulah lidahku.

Ketika tekanan tangan Siska pada kepalaku agak mengendor, dengan tidak memperdulikan erangannya, mulut dan lidahku kembali bermain di seluruh no nok Siska. Beberapa bulu jembutnya ikut masuk ke dalam mulut ku, aku rasa bibirku sudah sangat basah dan rongga mulutku penuh dengan cairan orgasme dari no noknya.

Lidah ku terus menjilati 1t1l Siska yang sudah sangat bengkak itu. Sambil perlahan aku masukkan jari telunjuk ku kedalam liang no noknya yang hangat yang sudah sangat basah, aku dapat merasakan jari telunjukku terjepit kuat oleh dinding2 dalam no nok Siska. Jariku serasa di-remas2 didalam liang no nok Siska. Punggung Siska kembali terangkat saat jari ku makin masuk kedalam liang no noknya. Aku tidak masukkan jariku terlalu dalam sebab aku ingin kon tolkulah yang merasakannya. Aku cabut jariku keluar dari liang no nok Siska dan kemudian aku rangkul punggung Siska dan aku tarik punggungnya naik ke atas sehingga no noknya kembali tepat berada di mulutku.

Tiba tiba Siska menarik rambutku sehingga bibirku lepas dari no noknya. Dia bangun sambil menahan kenikmatan.... tubuhnya masih menggigil saat aku melepaskan mulutku dari no noknya. Dia dorong tubuhku hingga aku terbaring diranjang, kemudian dengan cepat Siska melepaskan cdku. Maka tersembullah kon tolku yang sudah ngaceng dan tegak berdiri. Siska senyum.

"Hmm... kon tol Abang gede dan panjang sesuai dugaanku selama ini... !!" kata Siska. Dengan tersenyum tangannya memegang batang kon tolku lalu Siska mendekatkan mulutnya ke kon tolku. Dia membuka mulut dan memasukkan kon tolku kedalam mulutnya. Siska mulai menghisap kon tolku. Di dalam mulutnya aku merasa kepala kon tolku dijilat-jilat oleh lidah Siska.

Aku merasa kon tolku makin menegang dan keras. Siska dengan penuh nafsu menjilati batang kon tolku dan aku hampir gila merasakan kenikmatan yang aku rasa saat itu. Tidak hanya dijilati, batang kon tolku yang sudah sangat ngaceng dan keras itu mulai disedot dan dihisap oelh Siska.

"Mmmph... slurp slurp slurp… mmppphh...!!"bunyi mulut Siska.

Sulit bagi Siska untuk memasukkan semua kon tolku yang panjang dan besar itu kedalam mulutnya yang mungil itu. Beberapa kali dia mencuba tetapi baru separuh masuk sudah mengenai anak tekaknya. Siska terus menghisap kon tolku dengan mulutnya. Dia menjilati kon tolku mulai dari kepala kon tolku hingga ke buah pelirku. Dikenyotnya kedua buah pelirku.

"Aduhh... ssssss... Siskaaa terus Siskaaaaa....enak Sis...!!!" pintaku pada Siska agar mulutnya terus menjilat, menyedot dan mengulum kon tolku.

Puas mengenyoti kedua buah pelirku, mulut naik kembali menjilati batang kon tolku kemudian lidahnya berhenti tepat di kepala kon tolku. Lidahnya me-jilat2 lubang kencing yang berada tepat ditengah kepala kon tolku dan sesekali dia memasukkan seluruh kon tolku kedalam mulutnya kembali.

"Mmmmmmmmmm... oooohhhhhh... nikmat banget Sis…!!!" lagi2 aku mengerang merasakan kenimatan tersebut.

Tiba-tiba Siska berhenti mengulum kon tolku dan dia membisikkan sesuatu kepadaku.

"Bang, aku belum pernah berbuat seperti ini dengan orang lain selain dengan suamiku. Aku tahu apa yang kita perbuat ini salah, tapi aku sudah tak tahan dan ini adalah rahasia kita berdua... Tolong jaga rahasia ini Bang…!!" bisik Siska sambil menempelkan pipinya ke pipiku.

Dengan berbisik pula aku menjawab permintaan tersebut,

“Jangan khawatir sayang, sampai kapanpun aku akan menjaga rahasia kita berdua ini…”

Kemudian kami berdua tersenyum. Lalu aku baringkan Siska dan menguakkan kakinya dan mengganjal pinggul Siska dengan bantal. No noknya yang telah basah kunyup kini terbentang indah dihadapan ku.

Perlahan-lahan aku mulai menindih tubuh Siska dan menempatkan kepala kon tolku tepat di muka bibir no noknya yang sudah menantikan tusukan kon tolku. Sebelum memasukkan kon tolku dalam lubang no nok Siska, aku merebahkan diriku diatas perutnya. Untuk mengurangkan berat badan, aku sangga badanku dengan sikuku. Dalam keadaan tiarap di atas perut Siska aku mulai mengisap dan menjilati pentil susunya. Tampak Siska benar-benar dalam kondisi kenikmatan. Tangannya kuat merangkul kepala dan rambutku. Nafasnya mendengus kuat. Dadanya bergelombang laksana lautan dipukul badai.

Perlahan kepala kon tolku mulai membelah bukit no nok Siska, lalu sedikit demi sedikit batang kon tolku mulai masuk ke dalam no noknya yang sudah sangat basah itu.

"Aaaahhhhhh... hhhhgggghhhhh.....!!!," Siska merintih menahan sakit namun nikmat saat kon tolku yang gede dan panjang itu mulai menerobos masuk ke dalam no noknya yang masih sempit. Rupanya no nok Sista jarang dipakai sama suaminya, sehingga masih terasa sangat sempit sekali.

Sejenak aku hentikan enjotan kon tolku didalam no nok Siska untuk menikmati enaknya empotan no noknya yang luar biasa nikmatnya. Batang kon tolku terasa diremas2 dan dipijit2 oleh empotan didalam no nok Siska. Sambil menahan nikmat yang sangat aku menerus enjotan kon tolku dalam lubang no nok Siska yang super basah, hangat dan kemutannya yang sangat kuat.

Aku kembali meng-isap2 kedua susu Siska secara bergantian. Siskapun mendesah menahan kegelian dan kenikmatan.

"Argh nikmaaattttt, Bang...!!" jerit Siska saat seluruh kon tolku telah amblas didalam no noknya hingga mentok ke dasar no noknya. Aku biarkan sesaat kon tolku terbenam di dalamnya. Empotan no noknya makin terasa oleh kon tolku.

Siska mengangkat tubuhnya sambil memeluk tubuhku. Kami berbalas kuluman sementara kon tolku masih terbenam seluruhnya dalam no noknya yang lembut dan nikmat itu.

Kemudian aku mulai memaju mundurkan pantatku sehingga kon tolku keluar masuk dalam no nok Siska. Katika aku lihat, tampak bibir no nok Siska menjadi monyong setiapkali batang kon tolku kutarik keluar dan bibir no nok Siska akan melesak kedalam setiapkali kon tolku kumasukkan kedalam no nok Siska.

Pemandangan tersebut dan rintihan Siska membuat aku tambah bernafsu dalam menyetubuhi Siska.

"Aaaaahhhhhh... nnniiikkkmmmaaattt, Bang...!" tak henti2nya Siska merintih merasakan kenikmatan yang dialaminya.

Enjotan kon tolku dengan sambil memutar mutar kon tolku diliang no noknya membuat nafsu Siska makin menggelora. Tangannya mencengkeram erat pundakku sambil matanya merem melek dan mulutnya mengerang keenakan.

"Terus Bang... enjot yang kuat... nikmaaaaat... ahhh... aghhh..!!" erangannya semakin kuat.

Aku terus memompa no nok Siska dengan sekuat tenaga. Kon tolku keluar masuk dengan cepat dilubang no noknya yang semakin licin dan basah. Siskapun turut membalas dengan mengangkat-angkat dan menggerakkan pinggulnya setiap tusukan kon tolku ke no noknya.

Kemudian aku mencabut kon tolku dan meminta Siska menungging. Sambil memegangi pinggiran tempat tidur, Siska menungging dan aku berdiri di belakangnya. Tampak belahan no noknya menyempil kelihatan dari belakang dan tampak ujung jembutnya yang basah oleh cairan no nok Siska. Kusodokkan kon tolku masuk dalam no noknya.

"Ohhh... nikmatnya, Ayo Bang sodok yang keras... Aggghhhhhh... nikmatnya...!!" erangan Siska dan Akupun semakin kuat memompakan kon tolku.

Dan tidak beberapa lama kemudian, Ser… seer… seeer… terasa no nok Siska kembali menyemprotkan cairan orgasmenya untuk yang kedua kali.

“Aaaahhhhh…. Bang….. Siska keeee… luuuuaaaarrrr… lagi…” jerit Siska saat mendapatkan orgasme keduanya. No nok Siska ber-denyut2 kuat sekali. Sehingga aku diamkan kon tolku didalam no noknya untuk merasakan kenikmatan akibat empotan no nok Siska tersebut.

Setelah empotan no noknya berhenti Siska ingin dia yang diatas. Aku menuruti kemauannya. Aku mencabut kon tolku dan membaringkan tubuhku di atas ranjang. Sambil menggemgam batang kon tolku, Siska mulai menurunkan bokongnya dan mengarahkan batang kon tolku tepat dibawah no noknya. Setelah kon tolku masuk ke dalam lubang no noknya, perlahan lahan dia menggerakkan bokongnya naik turun. Dalam posisi tersebut dengan jelas aku dapat melihat kon tolku keluar masuk no nok Siska. Melihat hal itu nafsuku jadi tambah menggebu.

Saat Siska menggerakkan bokongnya naik turun, aku meremas-remas susunya. Kon tolku terasa licin, ini menunjukkan banyaknya lendir yang ada dalam no noknya akibat dua kali orgasme yang dialakinya. Kupegang erat kedua susunya kemudian dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjukku aku me-milin2 pentil susu Siska.

"Ohhh... eeeennnaaaaakkkkk... hnggg...", racau mulut Siska sambil terus menaikturunkan bokongnya.

Sesekali dia me-mutar2 bokongnya yang kemudian dikombinasikan dengan gerakan seperti orang menahan kencing. Saat Siska melakukan gerakan tersebut, luar biasa dinding2 no noknya seperti me-mijit2 batang Kon tolku. Baru kali ini aku benar2 merasakan nikmatnya no nok dengan empotan yang luar biasa.
Nafas Siska sudah mulai ngos2an dan terasa panas, pertanda dia sudah sangat terangsang. Lubang no noknya terasa semakin ketat menjepit kon tolku.Tanganku masih meraba dan meremas-remas susunya.

Sebentar kemudian aku suruh dia menahan posisinya dengan mengangkat sedikit bokongnya supaya aku dapat menyodokkan kon tolku ke lubang no noknya. Begitu Siska menahan posisinya, akupun mulai memompa kon tolku keluar masuk no noknya sambil tanganku terus-terusan memilin pentil susunya.

"Ohh... nikmaattt... ehhhhh... enaaaaakkkk!!!" erangnya ber-kali2.


"Ah...!!! kenapa berhenti. Lagi nikmat2nya niiih, Bang. Ayo sodok lagi no nokku...!!" rayu Siska saat aku berhenti mengenjotkan kon tolku.

"Sabar... saying. Saya capek," jawabku berpura-pura.

Padahal aku mulai merasakan bahwa pejuhku sebentar lagi juga sudah akan muncrat, kalau saja aku teruskan memompanya tadi pasti pejuhku akan muncrat. Aku masih ingin lebih lama merasakan kon tolku bermain dalam lubang no noknya. Siska masih di atas. Dengan kedua telapak tangannya di atas dadaku, dia membongkok sedikit. Aku tidak jemu-jemunya bermain dengan susunya yang mengkal dan bulat itu. Pada saat kuusap usap pentil susunya, badannya mulai mengeliat merasakan kenikmatan.

"Ayolah Bang, sodok lagi no nok Siska dengan kon tol Abang... enaaaakkk Bang!!!" rayu Siska sekali lagi.
Dengan perlahan-lahan, aku mula mengenjotkan kon tolku keluar masuk lubang no nok Siska. Kemudian semakin lama semakin cepat.

"Ennaaaak... aaahhhh niiiiiiikmaaaaat..!!! Rasanya Siska mau keluuuuaaaaarrr lagi Baaaangg!!!" Siska mulai merintih lagi.

“Tahan dulu Sis, Abang juag sebentar lagi juga mau keluar…” kataku.

Tanpa mencabut kon tolku dari dalam no nok Siska, perlahan aku dorong tubuh Siska hingga berbaring sehingga sekarang posisiku ada diatas Siska. Aku angkat kedua kaki Siska dan aku tumpangkan di atas pundakku kemudian dengan gerakan yang cepat aku pompa lagi no nok Siska dengan kon tolku.

"Agghhhhhh... aduh Bang... enaaaaaakkk Bang!!" Siska mengerang keenakan tatkala kon tolku mulai memompa no noknya kembali, karena dengan posisi seperti itu no noknya terasa lebih sempit sehingga gesekan kon tolku semakin terasa olehnya. Kon tolku keluar masuk dengan cepat di dalam no nok Siska. Semakin lama semakin cepat. Aku semakin mempercepat pompaanku dan Siska mulai mengerang kuat. Aku tahu Siska akan klimax. Demekian pula Aku.

"Sis, aku semprot pejuhku didalam atau diluar nih???"

"Didalam aja Bang, Siska pingin merasakan semprotan pejuh Abang!!!!”

“Kalau kamu hamil gimana????”

“Jaannggggannn takut Bang...!!!. Siska pakai KB kok. Siska ngerti kok pasti Abang akan merasakan lebih nikmat kalau dikeluarkan didalam!!!" Siska menjerit halus membantah perkataanku.

Aku makin cepat memompa kon tolku dalam no nok Siska. Saat kemudian…

“Baaaangggg!!!! Siska keluuuuuaaaaaa.....!!!” teriak Siska yang diiringi dengan Ser… seerr… seeerrr… semburan cairan orgasmenya.

Dan pada saat mencapi orgasme tersebut empotan no nok Siska akan terasa sangat kuat. Hal tersebut membuat kon tolku merasakan nikmat yang amat sangat sehingga dengan sekali enjotan yang kuat Crot… croott… crooottt… menyemburlah pejuhku banyak sekali didalam no nok Siska.

“Aaahhh…… Aaaaahhhh….!!! Aku mengerang merasakan puncak kenikmatan yang sungguh luar biasa.

Seketika itu banjirlah no nok Siska oleh semburan cairan orgasmenya dan semprotan pejuhku. Saking banyaknya cairan kental dan pekat tersebut sampai luber keluar membasahi seprai.

Siska tersenyum puas dan membiarkan air nikmat itu mengalir. Hampir lima menit aku tiarap diatas tubuh Siska, kemudian Siska menggulingkan tubuhku lalu dia meniarap di atas badanku. Diciumnya bibirku sambil menggesekkan no noknya dengan kon tolku. Terasa bibir no nok Siska masih hangat dan terasa licin. Lama kelamaan kon tolku pun mulai keras kembali. Perlahan-lahan Siska turun hingga bibirnya bersentuhan dengan kon tolku. Terus dijilatnya buah pelirku dan dikulumnya kon tolku. Kenikmatan mulai menjalar keseluruh tubuhku, merasakan nikmatnya jilatan dan kuluman lidah dan bibir Siska pad kon tolku.

"Bang, tidur saja disini aku masih ingin menikmati kon tol gede ini...!!!" bisiknya manja. Ketika kutengok jam menunjukan pukul 00.15 Berarti hampir 2 jam aku menggumuli tubuh yang indah ini. Aku peluk Siska sambil mengangguk dan akhirnya kami bersetubuh sekali lagi sebelum akhirnya kita tertidur keletihan.

Pagi harinya aku terjaga ketika kurasakan jilatan dan kuluman pada kon tolku, dan ketika aku lihat Siska dengan rakusnya mengerjai kon tolku dengan mulutnya. Kulihat jam menunjukkan hampir pukul setengah enam pagi. Pagi ini adalah hari Sabtu, berarti kami berdua libur kerja. Hampir sepanjang hari itu aktifitas kami tidak lepas dari persetubuhan. Sepanjang hari itu aku menggumuli tubuh montok Siska dan merasakan sempitnya dan empotan no nok Siska. Begitu pula Siska, ber-kali2 dia merasakan kenikmatan persetubuhan yang luar biasa yang telah lama lama tidak dia rasakan.
Ingin Berlangganan Cerita dewasa yang selalu Update Silahkan Masukkan Email anda pada Form subscribe via Email untuk mendapatkan Info terbaru dari kami ……..dan jangan lupa untuk selalu memberikan komentar agar kami dapat memberikaninformasi yang gokil untuk pemirsa setia warna-xp.blogspot.com

0 comments:

Post a Comment

 
Top